Mode Ala Pencinta Alam

Tidak hanya bandana saja yang identik dengan dunia Pencinta Alam. Di luar itu masih ada banyak lagi hal hal yang bisa di identikkan dengan dunia para Pencinta Alam.

Jika anda melihat seseorang, entah itu laki laki ataupun perempuan, berjalan dengan mengenakan topi rimba, tali dompet yang dicantolkan ke celana dengan sebuah carrabiner, lengkap dengan celana lapangnya, apa yang ada di benak anda? Kalau saya disodori pertanyaan yang sama, maka pastilah saya akan menjawabnya bahwa dia adalah seorang Pencinta Alam.

Dunia Pencinta Alam memiliki mode tersendiri, sedikit berbeda dengan karakter karakter mode dari kantong kantong lain di luar dunia Pencinta Alam. Orang orang PA lebih memilih aksesories dan model busana yang berhubungan dengan dunia Pencinta Alam itu sendiri. Misalnya perihal celana lapang. Mereka akan cenderung memilh celana yang berbahan dasar tertentu, mudah kering dan memiliki banyak saku. Hal ini dikarenakan selain untuk mengekspresikan jiwa kepencintaalamannya, juga sangat berfungsi apabila sewaktu waktu si empunya celana akan berpetualang di alam bebas. Tanpa disadari, mode berbusana yang tadinya hanya mengutamakan fungsi busana saja, seiring berlalunya waktu bergeser menjadi sebuah tren tersendiri.

Jika kita mengamati lebih seksama keseharian para Pencinta Alam maka kita akan menemukan lebih banyak lagi berbagai mode ala Pencinta Alam. Baju baju babebo misalnya. Babebo adalah istilah untuk baju bekas dari luar negeri yang masih bisa dimanfaatkan kembali. Mungkin hal ini tidak sejalan dengan prinsip beberapa pihak yang konsisten dengan idealisme Swadesi. Tapi Pencinta Alam punya alasan sendiri untuk hal yang satu ini. Tidak lain adalah pola daur ulang. Baju baju yang tidak lagi digunakan oleh pemiliknya sayang jika dimusnahkan. Kalaupun dibakar itu juga berdampak pada lingkungan sekitar. Nah, kalau masih bisa digunakan, kenapa tidak?

Itu saja para netter, pengamatan mode di dunia Pencinta Alam, subyektif dari sudut pandang saya sendiri.

Salam Lestari…!!!