Sabtu

Buat Mbak Ninuk R. Raras

Mbak Ninuk yang baik..

Bolehkah saya bercerita sesuatu pada mbak? Ohya, sebelumnya, perkenalkan nama saya Hakim. Rohim Zabriansyah Hakim lengkapnya. Sekarang, saya biasa dipanggil masbro oleh adek2 SWAPENKA.

Pertama kali mengenal mbak, yaitu pada tahun 2000, saat saya masih baru di Swapenka tapi udah semester lima di sastra. Saat itu ada sesuatu yang mengusik dan mencuri perhatian. Entah kenapa saya ingin membuka lembar demi lembar buku induk. Tentu saja yang pertama kali saya tahu adalah anggota Swapenka dengan urutan pertama. Di sana tertulis sebuah nama, Ninuk R. raras. Bukankah itu mbak?

Mbak..

Perkenalan saya pada mbak berlanjut pada saat saya mengenal orang orang Swapenka yang berdomisili di Jember. Dari orang orang seperti mbak Ayung, mbak Sasi dan Mas Anam lah, saya jadi tahu sedikit cerita tentang mbak. Sayang banget ya mbak, kita tidak pernah bertemu secara langsung. Padahal saya ingin menanyakan sesuatu ke mbak, tentang kenapa sampean ada di urutan pertama di buku induk Swapenka. Yah..tidak penting sih mbak, tapi tetap saja saya ingin bertanya.

Pada saat Temu Anggota Luar Biasa kemarin, mas Anam kembali bercerita tentang awal berdirinya Swapenka. Cerita ini sebenarnya sudah usang. Tapi entahlah, saya tidak pernah merasa bosan mendengarnya. Bahkan mas Anam sering bercerita tentang orang orang yang pro aktif dengan proses lahirnya Swapenka tapi tidak mau terlibat aktif di dalamnya setelah Swapenka benar benar ada. Dimulai dari Pak Lilik Slamet Raharsono, mas Hendro, Cak Partu, mas Putu yang sama sekali tidak saya kenal, dan masih ada beberapa lagi. Ternyata di luar buku induk, banyak juga ya mbak keluarga Swapenka.

Ohya Mbak..

Swapenka masih berkibar hingga hari ini. Masih saja ada orang orang yang sanggup menari bersama alam raya. Pelestarian sumber daya alam, itu masih menjadi landasan adek-adeknya sampean mbak. Dimulai dari 15 Maret 1982, hingga hari ini, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Saya sendiri tidak berani menebak sampai kapankah itu. Kalau dari saya pribadi sih, saya sudah memutuskan untuk menggenggam erat itu selama hidup saya. Menjadi pelaku kelestarian alam. Doakan semoga saya bisa ya mbak..

Mbak Ninuk..

Sebenarnya masih ada beberapa hal yang ingin saya tanya dan ceritakan ke mbak. Tapi saya takut sampean bosan dan capek membacanya. Ini saja sudah begitu panjang, hehe..Makasih ya mbak, hidup saya satu tingkat lebih bermakna setelah mengenal Swapenka dan orang orang yang ada di dalamnya.

Selamat Idul Adha dan selamat merayakakan hari menanam pohon se Indonesia. Salam buat mas, adek adek, dan orang orang yang ada di sekitar mbak..

Setidaknya ada satu pohon yang tertanam..

Salam Lestari…!!!

0 komentar:

Posting Komentar