Para netter yang baik
Perkenalkan, nama lengkap saya Rohim Zabriansyah Hakim. Biasa dipanggil BroHakim oleh orang orang disekitar saya. Di tamasya kata ini saya dibantu sepenuhnya oleh Zuhanna, semangat perjalanan hidup saya.
Sedikit cerita tentang blog, sebelum saya memutuskan untuk membuat hunian baru yang bernama tamasya kata ini saya sudah pernah membuat dua blog. Yang pertama adalah terbuai.blogspot.com. Sebuah awalan yang indah karena di blog itulah saya merasakan nikmatnya mendapatkan komentar pertama dari blogger lain. Seiring berjalannya waktu blog ini banyak mengalami kemacetan dikarenakan memang sedari awal tidak ada perencanaan yang matang. Kedepan saya tidak ingin menghapus atau menelantarkan blog ini, tetapi berencana untuk memposting puisi puisi milik saya dan Zuhanna.
Blog kedua yang saya buat setelah terbuai.blogspot.com adalah jemberspot.blogspot.com. Blog ini spesial bercerita tentang kota kecil jember, dari sejarah hingga pernak perniknya. Karena terlalu lokal dan mengerucut, saya mengalami kemandegan kreativitas. Akan tetapi saya juga tidak ingin mendeletenya. Kedepan InsyaAllah jemberspot akan saya kelola dengan konsekuensi saya harus konsisten menambah referensi dan kembali menyelami hitam putihnya kota Jember.
Bercermin dari dua blog sebelumnya, saya menjadi bertanya tanya. Bagaimana sebenarnya menjadi seorang blogger yang penuh cinta?. Yang termudah untuk menjawab pertanyaan itu adalah mencari tahu apa penyebabnya. Setelah saya renungkan kembali ternyata penyebabnya bukanlah sesuatu yang serius. Tapi lebih pada hal hal yang sederhana.
Saya mengawali ngeblog dengan tanpa perencanaan meskipun hanya rencana sederhana. Dan itu berakibat fatal. Berikutnya, karena terlalu mudah untuk membuat hunian blog, saya jadi tergerak untuk meremehkan. Dari hanya sekedar tergerak untuk meremehkan, hingga akhirnya benar benar terjebak. Virus ini menyebar pada keengganan untuk menambah referensi, blogging dan posting. Penyebab yang ketiga saya contohkan dari kasus jemberspot.blogspot.com. Pada saat awal awal, dalam sehari saya pernah memposting sepuluh tulisan. Tapi pada akhirnya melempem. Ini bukan hanya terletak pada masalah konsistensi, tetapi juga dikarenakan saya terpenjara tema. Kalau saya punya tulisan baru dan bukan tentang jember, sudah pasti tidak akan saya posting di jemberspot.
Tanpa perencanaan, meremehkan, dan terpenjara tema. Itu tiga hal dasar yang benar benar pernah saya alami sendiri. Untuk penyebab yang lain kebanyakan hanya pada masalah non teknis saja. Misalnya, tidak ada duit pada saat saya ingin posting.
Sebagai seorang Pencinta Alam, sebenarnyalah saya sudah terbiasa dengan yang namanya perencanaan, tidak meremehkan apapun itu, dan merdeka tidak terpenjara apapun. Untuk mendaki Gunung yang tidak begitu tinggi saja, managemen perjalanan tidak boleh diremehkan. Tidak terpenjara tema, dalam artian naik gunung ya hanya naik gunung saja, mengurusi diri sendiri tanpa memikirkan kawan seperjalanan. Tidak bisa seperti itu. Kepribadian yang seperti itu bisa membunuh. Mendengar dan menghormati tata aturan yang berlaku pada penduduk setempat, itu juga harus dijunjung tinggi, sesuai dengan kode etik pencinta alam. Karena meremehkannya, itu juga bisa membunuh.
Para netter
Dari uraian diatas saya mencoba untuk menyimpulkan tentang bagaimana menjadi blogger yang penuh cinta.
1.Membuat perencanaan sesederhana apapun. Setidaknya kita mengerti tentang apa yang kita inginkan. Tidak berbeda dengan seorang pendaki yang akan mendaki gunung.
2.Tidak ada yang perlu diremehkan. Gunung sekecil apapun memiliki misteri tersendiri, dan kita tidak akan pernah mengerti sedalam apa misteri itu. Alangkah lebih anggunnya jika kita tidak memandang sebelah mata.
3.Merdeka dalam tema dan gaya penulisan, tidak berarti kita tidak memiliki karakter dan ciri khas. Lihatlah para Pencinta Alam yang sebenarnya, selalu berkarakter meskipun seringkali tampil merdeka dalam berbusana, bergaya hidup dan berpola pikir.
4.Yang terakhir adalah melakukannya dengan hati. Insya Allah ini akan mengantarkan kita menjadi seorang blogger yang penuh cinta.
Seperti itu dulu tulisan saya para netter, semoga bermanfaat, terutama untuk diri saya sendiri. Berikutnya saya akan menuliskan tentang mengapa hunian ini saya beri nama tamasya kata.
Terimakasih para netter, SALAM LESTARI…!!!
0 komentar:
Posting Komentar