Seorang pemulung, entah itu pemulung yang suka ngembat maupun pemulung yang baik seperti Cak Ripin, dituntut untuk mempunyai naluri tertentu. Naluri itu tidak lain adalah naluri untuk membasmi sampah dimanapun dia berada. Dalam setiap satu sapuan pandangan mata, pemulung harus tanggap. Pemulung harus bisa menangkap sinyal sinyal akan keberadaan sampah potensial.
Ini penting mengingat pemulung mempunyai jam kerja sendiri sendiri. Saya contohkan saja disini Cak Ripin. jam tiga dini hari dia sudah harus bangun. Setelah melakukan persiapan ini itu, sekitar satu jam kemudian Cak Ripin berangkat. Dia tidak menargetkan waktu seharian mencari barang rongsokan. Maksimal jam sepuluh dia sudah harus ada di tempat penimbangan barang dimana barang hasil kerjanya akan dihargai oleh si penimbang atau Cak Ripin biasa menyebutnya bos. Baru setelah itu Cak Ripin pulang dengan membawa uang untuk anak istri di rumah. Begitu keseharian Cak Ripin, seorang pemulung profesional yang saya kenal.
Kembali pada masalah naluri, kenapa pemulung dituntut untuk memiliki naluri kepemulungan? Karena jika tidak, bisa jadi dia akan seharian menyusuri jalan tanpa hasil yang maksimal. Ini jelas merugikan. Selain rugi tenaga dan waktu, bisa jadi pemulung merugi di masalah pendapatan. Boleh jadi penghasilannya dua kali lipat dari pemulung terjadwal seperti Cak Ripin. Tapi mau tidak mau dia harus mengeluarkan biaya untuk makan diantara waktu kerja, untuk mengembalikan energi yang terkuras habis. Belum untuk pengeluaran yang lain lain. Rokok misalnya. Berikutnya, dia tidak mempunyai waktu lebih untuk menikmati hidup. Setidaknya berbuat sesuatu diluar pekerjaannya sebagai seorang pemulung.
Para netter, belajar dari penggalan cerita diatas, ada sebuah pesan moral di dalamnya. Jika seorang pemulung saja dituntut untuk bisa mengasah nalurinya, begitu juga dengan kita. Apapun profesi kita, kita harus bisa profesional. Ya paling tidak, dengan kita bersikap profesional, kita akan mempunyai banyak waktu untuk menikmati hidup. Bagaimana para netter, apakah anda setuju?
Salam Lestari…!!!
Wah terima kasih tipsnya, beosk saya akan suruh adik-adik saya pasang antene. biar lebih tajam lagi gambarnya, eh naluri memulungnya..
BalasHapusPak Lozz, jangan lupa lho..situ kan adminnya tamasyakata juga, hahaha..
BalasHapus