Jumat

Demam Emas

Berbicara tentang emas, otak saya langsung memberikan sebuah gambaran tentang segala pernak pernik perhiasan. Baik itu anting anting, cincin, kalung, bahkan sampai pada emas batangan. Siapa yang tidak mau dengan emas? Alat tukar dunia secara internasional saja menggunakan emas batangan.

Ketika tersiar kabar tentang adanya emas di sebuah kawasan tertentu, hal ini akan mengundang perhatian khalayak umum. Tentu saja yang yang ada di pikiran masyarakat adalah bagaimana caranya untuk bisa menambang sendiri emas tersebut tanpa harus memikirkan akibatnya. Ini juga karena dorongan ekonomi yang semakin hari dirasa semakin menekan. Masih sedikit beruntung jika lokasi keberadaan emas tersebut berada di wilayah netral. Tapi bagaimana jika lokasi tersebut ada di wilayah yang dilindungi? Taman Nasional misalnya.

Biasanya ketika kabar adanya emas di satu kawasan menyebar, maka saat itu pula akan datang orang-orang yang mencoba mengorek-ngorek dan mengusahakan secara tradisional. Akibatnya sangat buruk bagi TN. Pada awalnya pihak TN akan keras mencegah masuknya orang ke dalam kawasan, tetapi lambat laun situasi itu akan menjadi potensi ekonomi. Dengan pendekatan otoritas yang dimiliki biasanya petugas akan ikut-ikutan menarik pungutan untuk membuka akses ke lokasi. Bila hasilnya bagus nilai pungutan itu akan melambung tinggi. Sebelum terlambat ada baiknya kita mencegah hal2 yang menuju ke arah ini. (sumber : Milis Bambang Ryadi Soetrisno ).

Para netter, jika demikian tambang emas memiliki pengertian yang sedikit menyesatkan. Bayangan kita selalu tertuju pada kesejahteraan, kemewahan, sampai pada kemakmuran masyarakat. Berdasarkan pengalaman hasilnya lain. Yang ada justru munculnya pertikaian, kriminalitas, korupsi, dan yang jelas disintegrasi sosial terutama di kalangan masyarakat bawah. Dan yang menjadi korban siapa lagi kalau bukan lingkungan. Secanggih apapun kita dalam mengelola penambangan emas, tetap saja lingkungan yang menjadi korbannya. Apalagi jika kita membicarakan tentang limbahnya. Lingkungan yang seperti apa sih yang bisa tahan dengan limbah air raksa? Ada penambangan emas sama artinya dengan adanya limbah air raksa dalam volume yang sangat besar. Dan kabar buruknya adalah, limbah air raksa ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Bagaimana tanggapan kita tentang planing penambangan emas di kawasan TNMB? Foto udara menunjukkan bahwa di kawasan Meru Betiri memang mengandung emas dalam jumlah yang besar. Sekitar 80.000 ton. Juga jenis emas yang ada di TNMB lebih baik dibanding emas yang ada di daerah lain. Batam misalnya.

Di satu sisi, penambangan emas sangat bermanfaat baik untuk investasi daerah maupun negara. Namun disisi lain adalah adanya dampak sosial pertambangan terhadap kawasan Taman Nasional. Lalu bagaimana sebaiknya? Apakah kita biarkan saja kawasan TN beralih fungsi atau bagaimana?

Para netter, kalau dari saya pribadi, seandainya ada cara untuk mengangkat 80.000 ton emas tersebut tanpa merusak sehelaipun kawasan TN, ya monggo. Silahkan saja diambil dan dikeroyok rame rame hasilnya. Terserah bagaimana caranya. Menggunakan ilmu ghaib juga bolehlah, hehe.. Tapi bila proses eksploitasi tersebut masih saja merusak lingkungan meskipun sudah diminimalisir seminim minimnya, ya berarti sudah waktunya untuk belajar berani berkata tidak. Apa gunanya konservasi kawasan jika di dalamnya masih ada eksploitasi.

Terlepas dari itu semua, bila memang kandungan emas di wilayah tersebut bagaimanapun harus diangkat, semoga ada kejutan dari tehnologi canggih yang bisa mengangkat kandungan emas tanpa merusak lingkungan sedikitpun.

Kawan, mari kita sama sama memikirkannya kembali untuk kebaikan bersama. Salam Lestari…!!!

2 komentar:

  1. emas terkadang mencetak manusia menjadi monster yang nantinya akan merusak anak cucunya sendiri.apabila pemkab menyetujui adanya tmbang emas di TN, maka jember akan kering kerontang. pasalnya disana merupakan kantong air terbesar yang selama ini mengaliri pori-pori kita (tak terkecuali pejabat-pejabat pemerintahan kita). mari kita belajar untuk berkata TIDAK...

    seneng banget postingannya tentang tambang
    semangat...

    BalasHapus
  2. @Hanna : Wah mbak prit lagi..makasih ya mbak..
    Mari kita saling bergandeng tangan demi menuju ke arah yang
    lebih bijaksana..

    BalasHapus