Di salah satu forum yang membicarakan masalah lingkungan, saya menemukan fakta baru bahwa emas bukan hanya tentang perhiasan, alat tukar dan masalah harta kekayaan saja. Namun juga dibutuhkan untuk chip, komputer atau peralatan elektronik. Komponen ini penting untuk melapisi pin agar tidak mudah korosi. Diluar itu saya masih belum menemukan manfaat emas untuk kehidupan, selain masalah eksistensi dan kepemilikan saja.
Bagaimana jika seandainya dunia tanpa emas? Apakah bisa menjamin berkurangnya kerusakan alam akibat tambang? Jawabannya adalah belum tentu. Kenapa? Karena tentu saja manusia akan mencari jenis bebatuan baru yang setidaknya dianggap mendekati emas dan layak untuk dimahalkan. Kesimpulannya, bukan emasnya yang patut dipersalahkan, tapi sebaliknya, sistem penilaian dan penghargaan orang terhadap emas itulah biang keladinya.
Dewasa ini jumlah uang yang dapat dikumpulkan seseorang merupakan ukuran keberhasilan orang itu.
Ketamakan ini memacu orang untuk memperoleh uang sebanyak-banyaknya tanpa memperdulikan orang lain dan lingkungan.
Terjadilah perusakan gunung akibat penambangan, pemborosan sumberdaya alam, peperangan, perampokan, pembunuhan demi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan untuk dirinya sendiri.
Jadi yang perlu dihilangkan bukan emasnya, tetapi cara pandang orang thd emas, itulah yang perlu direvisi.
Masih dari forum yang sama, saya menemukan kenyataan bahwa emas 1 gram menghabiskan air 104 liter , menghasilkan limbah 0,78 ton, dan menyedot energi bumi 7% hingga 8%. Coba lihat hitung-hitungannya. 1 gram emas menyedot energi bumi 7% hingga 8%. Kalau yang diolah 20 gram emas, energi bumi yang disedot = 140% - 160%. Selama ini udah berapa ton emas yang diolah?
Para netter, semua ciptaan Tuhan pasti ada manfaatnya. Begitu juga dengan emas. Tapi bagaimanapun, segala sesuatu yang dimaknai secara berlebihan pasti akan menimbulkan dampak negatif. Lalu bagaimana sebaiknya kita menyikapi masalah emas? Sebagai seorang pencinta alam, tentu saja saya akan mengutip kata kata yang ada di Kode Etik Pencinta Alam Indonesia. Manfaatkan alam sesuai dengan batas kebutuhan. Bagaimana dengan anda?
Salam Lestari…!!!
Wah mashakim,kupingku lek gak nggawe emas nyenyek,piye pas mas...
BalasHapusWAduh waduh,,ada kasus menarik nih,,
BalasHapusSudah mengerti dampak dari tambang emas thd lingkungan,,tapi telinga nggak bisa kompromi,,gimana ya?
Apakah paranetter ada yang bisa membantu? tengkyu n salam lestari...!!!