Kapan ke Jakarta?
Itu adalah pertanyaan yang tidak asing bagi anak anak band daerah. Pertanyaan tersebut juga seringkali menghinggapi telinga kami, keluarga tamasya band. Bagi seorang pelajar, kalimat itu sama artinya dengan sebuah tanya, kapan lulus? Lain halnya dengan para bujangan. kalimat pendek itu sama artinya dengan pertanyaan yang menghunjam, kapan menikah?
Hidup memang tidak pernah bisa lepas dari satu pertanyaan yang nantinya akan meloncat ke pertanyaan yang lain. Seperti sebuah irama alam yang diamini oleh para penghuninya. Yang mengherankan, pertanyaan semacam ini bertumbuh juga di dunia band indie.
Konsep bermusik dalam format band diawali dengan gagasan yang begitu sederhana. Berkarya (dan bersenang senang) dalam sebuah wadah / kelompok untuk mencapai sesuatu yang telah menjadi kesepakatan bersama. Semua berposisi setara, pembedanya hanya ada pada peran masing masing personel. Adapun konsep perjuangannya (cara sebuah band survive dan terus bergerak) biasanya melalui dua hal. Lirik dan pengejawantahan lirik di kehidupan sehari hari. Dengan kata lain, berkarya dan mempertanggungjawabkan karya.
Konsep dan gagasan yang sederhana tersebut akan menjadi sedikit rumit manakala berbenturan dengan pertanyaan di atas. Kapan ke Jakarta? Sudah bukan rahasia lagi kalau Jakarta memiliki medan magnet yang tinggi. Bukan hanya bagi kalangan pengusaha, kawan kawan musisi juga memiliki pandangan yang serupa. Pertanyaannya, apakah memang harus begitu? Tentu saja tidak.Setiap celah menawarkan kemungkinan, dan celah itu ada dimana mana, tidak harus di sana.
Kapan ke Jakarta, adalah sebuah pertanyaan yang tumbuh oleh kungkungan media yang seolah olah membuat sebuah ukuran tersendiri. Bahwa sukses tidaknya sebuah band adalah ketika dia mampu menaklukkan industri musik Indonesia (di Ibukota). Jika tidak maka dia hanyalah sebutir embun di tengah padang pasir.
Ada yang lebih penting dari sekedar tanya, Kapan ke Jakarta? Jika kita masih belum mengerti tentang apa yang lebih penting itu, maka saatnya belajar pada kicau burung dan nyanyian dedaunan. Kawan, salam lestari.
Kapan 'ngalas' rame rame?
BalasHapus