Seorang teman pernah bertanya kepada saya. Bro, kenapa blognya sampean tidak menceritakan tentang tamasya band saja? Kenapa lebih sering mengupas tentang dunia pencinta alam? Obrolan ringan itu terjadi beberapa waktu yang lalu, tapi masih terngiang di ingatan saya sampai sekarang. Sebenarnya kemarin saya sudah ingin menuliskannya. Tapi entahlah, kemarin saya masih ingin bercerita seputar dunia rimba.
Para netter, tamasya band adalah sebuah band indie dimana saya dan kawan kawan menyuarakan segala isi hati tentang hitam putihnya alam raya. Tamasya band lahirnya juga di dunianya kawan kawan pencinta alam. Jadi wajar saja jika di blog ini saya lebih sering bercerita tentang pernak pernik kepencinta alaman subyektif dari sudut pandang saya.
Namun kali ini, saya ingin sedikit mengenalkan pada anda semua tentang tamasya band. Biar lebih mudah dan (semoga saja) tidak membosankan, saya akan menceritakannya dalam bentuk monolog tanya jawab. Baiklah akan saya coba. Saya mulai dengan sebuah pertanyaan, apakah tamasya band itu?
Tamasya band adalah sebuah band sederhana, sama dengan band band indie pada umumnya. Anda tidak perlu bertanya kenapa band ini dinamakan tamasya, karena sebentar lagi saya akan menceritakannya.
Tidak ada alasan yang profit kenapa band ini dinamakan tamasya. Kata tamasya selain enak didengar, juga menuntun kita pada sebuah pemikiran yang menyegarkan. Saat kita menyebut kata tamasya, yang ada di bayangan kita adalah tempat tempat yang indah. Entah itu pantai, pegunungan, segarnya udara perkebunan, gemericik air sungai, pokoknya yang begitu begitulah. Alasan lain adalah karena para personil tamasya band punya latar belakang pencinta alam dan berjiwa seni. Namun begitu, sebenarnya nama ini lahir asal nyeplos saja.
Kapan tamasya band lahir dan siapa saja para personilnya?
Tamasya band lahir pada tanggal 23 September 2007, bertepatan dengan ulang tahun Catherine yang kedua. Untuk dua kali penampilan perdananya, para personil tamasya band adalah, Sepet di melodi, Lethoy di rythim, drummernya Noveri, saya yang nyanyi, dan pemegang bassnya adalah si Ndlahom. Berikutnya si Sepet digantikan oleh Mungki untuk posisi melodi. Kenapa? Karena saat itu Sepet memang sudah punya band indie dan pas lagi tenar tenarnya. Fortissimo band namanya. Terlepas dari itu, Sepet juga lagi nggarap skripsi. Saat ini formasi tetap tamasya adalah Lethoy, saya, Noveri, Haris dan Adit. Haris menggantikan posisi Mungki, sedangkan Adit menggantikan posisi Ndlahom. Brade Mungki ceritanya hampir sama dengan Sepet, lantaran punya band lebih dari satu dan kesemuanya sering tampil, The RocKeT dan Alphabet. Sedang Ndlahom, dia lagi sibuk cari duit buat persiapan nikah. Kesemua kawan kawan itu, Sepet Mungki dan Ndlahom, secara otomatis menjadi keluarga tamasya karena dalam kamus tamasya band tidak mengenal kata kata coret. Yang ada hanyalah kata kata seputar, bersama setara dan bersaudara.
Si Catherine itu siapa?
Kalau Catherine, dia bukan manusia. Catherine adalah sepeda BMX milik saya yang seringkali memberi inspirasi pada saat saya berkarya. Di album pertama tamasya saja lagu tentang Catherine ada tiga biji. Sayang sekarang Catherine dah ilang, dicolong maling. Ada penggantinya tapi, namanya Nona. Entar deh, akan saya ceritakan tentang Catherine di konten tersendiri.
Apa sih aliran musiknya tamasya band?
Nah, ini nih pertanyaan yang saya sendiri tidak bisa menjawabnya lantaran saya memang tidak tahu. Tapi menurut beberapa teman yang paham tentang musik, katanya tamasya band beraliran balada progressif. Entahlah, saya benar benar tidak mengerti.
Apa yang membedakan tamasya dengan band band yang lain?
Apa yah..Ya mungkin dari sisi lirik lagunya. Tamasya mempunyai lirik yang simpel tapi seringkali ada pesan yang ingin disampaikan. Apalagi kalau bukan pesan lingkungan. Ada juga sih tentang cinta, tapi biasalah, cintanya anak anak pencinta alam. Contoh, lagu yang berjudul Aku Bukan Hanya Untukmu. Cerita tentang seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan, memilih mendaki gunung apa memilih orang yang dia sayangi. Ya, seputar itu. Tidak terlalu berat dan bisa didengarkan sambil baca majalah.
Diluar itu, keunikan tamasya ada di performa. Setiap kali tampil kita selalu mengenakan bandana. Coba anda baca posting saya yang berjudul bandana, disana para netter akan sedikit mengerti kenapa tamasya memilih untuk mengenakan bandana. Ada lagi nih keunikannya, suara saya fals fals basah, haha..beneran itu..
Para netter, udah dulu ya cerita tentang tamasya band. Kedepan akan saya sambung lagi. Terimakasih.
Salam Lestari…!!!
0 komentar:
Posting Komentar