Pada 15 November 2009 saya berkesempatan untuk menghadiri workshop penulisan lirik lagu di SUTOS ruang foreplay Surabaya. Disana sudah ada tiga pembicara, Mas Piyu Padi, Deny Chasmala dan Maia Estianty. Acara diracik sedemikian menarik. Jadi meskipun acara berlangsung selama 6 jam plus istirahat, saya enjoy aja dan bisa menikmati.
Ternyata menulis lirik lagu itu mudah. Itu yang dapat saya simpulkan dari acara tersebut. Saat satu demi satu pembicara menceritakan pengalamannya selama menciptakan lagu plus pembuatan lirik, yang saya tangkap memang seperti itu. Sangat mudah untuk menuliskan lirik lagu. Mereka lebih puyeng pada masalah aransemen.
Yang saya sendiri merasa sedikit bertanya tanya adalah kenapa yang mereka rasakan tidak seperti yang saya alami? Saat saya menciptakan lirik lagu, ada beberapa hal yang patut saya pertimbangkan. Kesimpulannya, tidak semudah itu. Pertama, saya harus jujur dan bertanggung jawab terhadap lirik yang saya tuliskan. Misalnya saya menulis lirik lagu tentang ingin menanam bunga, ya berarti pada saat proses penciptaan itu saya memang lagi ingin menanam bunga. Seperti itulah gambarannya. Melaksanakan kata kata, itu adalah bentuk tanggung jawab yang tidak bisa saya acuhkan begitu saja, selama lirik lagu tersebut masih ada.
Dari pengalaman mengikuti workshop penulisan lirik lagu tersebut, saya jadi paham kenapa banyak pencipta lirik dan lagu lebih memilih untuk mengusung tema tema cinta. Alasan yang paling gampang, tentu saja tema ini sangat menjual. Dari segi bisnis industri musik juga sangat kompromis dan potensial. Terlepas dari itu semua, lirik dengan tema cinta tidak membutuhkan tanggung jawab moral yang sebegitunya, baik terhadap pencipta lirik maupun pada yang menyanyikan lagu tersebut.
Para netter, workshop tersebut sepertinya cukup sukses mencekoki isi kepala saya dengan sebuah kalimat, “Selamat datang di dunia Entertaint..”
Salam Lestari…!!!
klo menurutq...yang terpenting dalam berkarya ato mnulis lirik lagu "jangan" pernah memikirkan karya itu terkenal, laku dijual, atau apalah...mnurutq, kita udah nyoba jujur pada diri kita sendiri dalam hal menulis, nanti pasti ada kenangannya sendiri...hehehe
BalasHapus@ Mas Okik : Sepakat mas,,seratus buat sampean,,hehe..makasih banget ya..
BalasHapusBukan 'entertaint', Mas. Tapi 'entertainment' (kata benda), berasal dari kata kerja dasar 'entertain'. Penambahan 't' di belakang adalah satu contoh hypercorrect. Yaitu memperbaiki sesuatu yang sudah benar.
BalasHapusms / mb, makasih banget koreksinya..Nambah lagi ilmu saya, Amin.
BalasHapusWah ini masih tulisanku, hehe.. Ternyata akeh pisan tulisanku nang tamasyakata. Siplah,,
BalasHapus