Tutup Botol

Ketika kau menulis sesuatu pada secarik kertas, lalu kau melipatnya dan memasukkan ke dalam botol, kemudian kau melemparnya ke tengah lautan sambil berharap akan ada seseorang yang nanti menemukannya, maka sesungguhnya kau sedang melakukan aktifitas pesan dalam botol..

Pesan dalam botol usailah sudah, tapi tidak benar-benar selesai. Masih ada beberapa barang bekas yang kemarin belum sempat tertampung. Beberapa kawan juga mengatakan, mereka terlambat mengetahui acara pesan dalam botol. Nah, berarti memang belum selesai (dan mungkin juga tidak akan pernah selesai).

Melanjutkan acara pesan dalam botol dan mencoba menyempurnakan apa yang sudah dimulai, itulah pesan yang ingin disampaikan dalam tulisan ini.

Seorang kawan bernama Bob mengusulkan 'Tutup Botol' untuk dijadikan nama sebuah ruang silaturrahmi di dunia maya. Itu juga yang ingin dijadikan nama acara kali ini. Bukan, bukannya mengajak untuk mengumpulkan tutup-tutup botol saja lho ya. Itu hanya sebuah nama. Dari pengalaman sebelumnya, nama dibutuhkan jika ada yang bertanya, "ini acara apa?"

Keinginan untuk melanjutkan, melahirkan sebuah nama. Tutup botol. Itu mengantarkan kita untuk memikirkan filosofinya. Ternyata filosofi tutup botol sangatlah keren.

Tutup botol adalah tentang habis manis sepah dibuang. Tentang sesuatu yang nantinya akan berakhir menjadi sampah (kembali ke tanah), tapi tetap tidak pernah berhenti mencoba memberi satu arti, selagi masih ada waktu. Dia juga mengajarkan pada kita bahwa cara terbaik untuk mengenang kebaikan adalah dengan melupakannya.

Okelah, itu saja filosofi seputar tutup botol, sebelum saya ngelantur lebih jauh :)

Tutup Botol

Yuk kawan-kawan, yang kemarin belum sempat mengirimkan barang bekas, silahkan dikirim ke panaongan patrang. Jalan Slamet Riyadi 135 Jember. Info selanjutnya bisa menghubungi 085746663822.

Waktunya panjang, menyesuaikan dengan jadwal pembuatan album 4 tamasya. Pertengahan Juli hingga bulan September 2012.

Kali ini, Tribute to Jember.

- Terima kasih -